Friday, July 30, 2010

Materi Kuliah Pertemuan Terakhir

DIVIDEND POLICY

Dikelompokkan menjadi 2 :

  1. Cash deviden

Residual dividend model : model yang pembayaran deviden dilakukan setelah perusahaan menetapkan besarnya laba ditahan dalam perusahaan.

  1. Non cash deviden :

o Stock repurchase

o Stock deviden

o Stock split

STOCK REPURCHASES

Perusahaan membeli kembali saham yang berdar dari para pemegang saham.

Dampak : jumlah lembar saham beredar akan berkurang karena sebagian saham sudah dibeli perusahaan.

Alasan mengapa perusahaan melakukan stock repurchase :

  1. Sebagai alternatif untuk mendistribusikan cash deviden.
  2. Memanfaatkan dana yang tersedia di dalam perusahaan pada saat perusahaan memiliki kelebihan dana.
  3. Melakukan perubahan struktur modal perusahaan.
  4. Perusahaan melihat bahwa harga pasar saham perusahaan terlalu rendah.

Keuntungan :

  1. Ada pilihan bagi pemegang saham ( mau menjual / tidak kepada perusahaan ).
  2. Menghindari penetapan deviden yang tinggi, yang seringkali tidak bisa dijaga keberlanjutannya.
  3. Pembelian kembali saham yang beredar.
  4. Bagi pemegang saham, karena tidak mendapat deviden tidak perlu membayar pajak untuk deviden.
  5. Pemegang saham akan mendapat sinyal yang positif pada saat perusahaan melakukan repurchase.

Kelemahan :

  1. Dari sisi yang lain, stock repurchase dilakukan saat perusahaan kelebihan dana, bagi pasar perusahaan dinilai tidak mempunyai investasi yang baik.
  2. Kantor pajak bisa melihat bahwa kadangkala perusahaan melakukan repurchase untuk menghindari pajak untuk deviden yang sangat tinggi.
  3. Tidak semua pemegang saham memiliki informasi yang sama.
  4. Perusahaan bisa mengalami kerugian karena membayar sahamnya sendiri.

STOCK DEVIDEN VS STOCK SPLIT

Stock Deviden

Deviden dalam bentuk saham baru.

Misal : stock deviden 10%.

Artinya punya 100 lembar saham, dapat tambahan saham baru 10% dari 100.

Menyebabkan jumlah lembar saham beredar bertambah.

Stock Split

Stock dipecah.

Misal 4 : 1.

Artinya 1 lembar saham, setelah stock split bisa jadi 4.

Menyebabkan jumlah lembar saham beredar bertambah.

Alasan melakukan stock split adalah perusahaan merasa harga pasar sahamnya terlalu tinggi, sehingga menyebabkan pasar tidak tertarik untuk melakukan transaksi jual / beli.

Tujuan stock deviden dan stock split :

  1. Meningkatkan jumlah lembar saham beredar.
  2. Diawal menyebabkan harga pasar turun, tapi dalam jangka panjang akan mengalami kenaikan sehingga pemegang saham tidak mengalami penurunan kemakmuran.







EBIT – EPS Analysis

EBIT – EPS analysis digunakan untuk melihat / mengetahui tingkat laba operasi perusahaan ( EBIT ) yang akan memberikan laba per lembar saham yang sama untuk alternatif pendanaan yang berbeda.

Indifference point adalah kondisi dimana pada saat EBIT perusahaan sejumlah tertentu akan memberikan EPS yang sama untuk alternatif yang berbeda.




Analisis Leverage

Analisis leverage adalah analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh beban tetap perusahaan terhadap tingkat keuntungan yang akan diterima pemegang saham.

Beban tetap :

  1. Operasional : biaya tetap produksi ( fixed cost ).
  2. Financial : biaya hutang / biaya bunga dan dividen saham preferen.

Laba = Pendapatan x Biaya Produksi

= P x Q – ( FC + VC x Q )

0 = PQ – FC – VC x Q

= P x Q – VC x Q – FC

= Q ( P – VC ) – FC

FC = Q x ( P – VC )

OL adalah analisis untuk melihat dampak perubahan penjualan terhadap laba operasi perusahaan ( EBIT ).

Semakin besar OL, resiko operasioanal perusahaan semakin tinggi.

FL adalah analisis untuk melihat dampak perubahan EBIT terhadap laba per lembar saham.

Semakin besar FL, resiko financial perusahaan semakin besar.

TL adalah analisis untuk melihat dampak perubahan penjualan terhadap perubahan per lembar saham perusahaan.

Semakin besar TL, resiko Tl semakin besar.

Modal Kerja

Modal kerja adalah modal yang harus tersedia di dalam perusahaan untuk menjamin aktivitas operasional perusahaan sehari – hari.

Sifatnya jangka pendek.

Dari sisi nilai dikelompokkan menjadi :

  1. Modal kerja bruto.

Nilainya = seluruh total AL.

  1. Modal kerja bersih.

Total AL – Total HL

  1. Modal kerja operasi bersih.

Operating Current Asset – Operating Current Liabilities

( Kas + Persediaan + PD ) - ( HD + Pembayaran yg ditunda )

CASH CONVERCION CYCLE

Fokusnya melihat waktu yang dibutuhkan antara pembayaran yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan bahan baku dan membayar gaji karyawan dengan pendapatan yang diperoleh dari penjualan.

Semakin pendek semakin baik bagi perusahaan.

Rumus :

Periode perputaran persediaan + Periode pengumpulan piutang – Periode pembayaran hutang dagang

Cara supaya CCC baik :

  1. Perusahaan harus punya pengumpulan piutang yang baik.
  2. Memperpendek periode perputaran persediaan.
  3. Dengan memperpanjang waktu pembayaran hutang dagang kepada supplier.

Monday, July 19, 2010

Struktur Modal (16/07/2010)

Struktur modal adalah kombinasi atau macam – macam modal yang digunakan oleh perusahaan.
Berkaitan dengan modal jangka panjang.
Yaitu modal yang digunakan untuk kegiatan operasional sehari – hari perusahaan.
Teori yang berkaitan dengan struktur modal :
1. Modigliani – Miller ( MM )
2. Trade off theory
3. Pecking order theory

MODIGLIANI – MILLER ( MM )

Tidak melihat adanya hubungan struktur modal dengan nilai perusahaan.
Nilai perusahaan diwakili harga saham.
Berapapun besarnya hutang tidak mempengaruhi nilai perusahaan.
Kondisi ideal :
- Tidak adanya inflasi
- Tidak adanya pajak
- Tidak adanya biaya transaksi di pasar modal
- Perusahaan dan investor bisa meminjam dan meminjamkan dengan tingkat bunga yang sama
Menunjukkan manfaat penghematan pajak ( diperoleh dari bertambahnya hutang ).
Perusahaan bisa menggunakan 100% hutang untuk membiayai seluruh assetnya.

Incorporating Signaling Effects

Memperhitungkan efek sinyal.
Struktur modal bisa menjadi sinyal yang membuat pelaku pasar melakukan sesuatu.
Sinyalnya berasal dari informasi perusahaan.
Asumsinya ketidakseimbangan informasi.
Manajer mempunyai informasi yang lebih baik dibanding investor.
Manajer akan membuat keputusan yang terbaik bagi investor.

TRADE OFF THEORY

Asumsi ketidakseimbangan informasi.
Ada hubungan antara struktur modal dengan nilai perusahaan.
Ada yg disebut dengan struktur modal yang optimal.
Struktur modal yang optimal adalah kondisi dimana pada struktur modal tersebut akan memberikan nilai perusahaan yang paling tinggi.
Struktur modal yang optimal diperoleh dari :
- Meminimalkan biaya modal ( WACC )
- Memaksimalkan harga saham ( menunjukkan kinerja perusahaan yang baik )
Faktor yang bisa mempengaruhi target struktur modal yang optimal :
1. Rata – rata ratio hutang industri.
2. TIE ratio pada kondisi yang berbeda – beda.
3. Sikap dari pemberi rating.
4. Kapasitas untuk mendapatkan pinjaman.
5. Dampak dari kontrol terhadap keputusan pendanaan.
6. Struktur assetnya.
7. Ekspektasi dari tingkat pajak.

PECKING ORDER THEORY

Asumsi ketidakseimbangan informasi.
Ada relasi struktur modal dengan nilai perusahaan.
Memberikan masukan pada perusahaan saat perusahaan butuh tambahan dana.
Disarankan menggunakan pendanaan internal ( laba ditahan ), berdampak pada kebijakan deviden.
Jika pendanaan internal tidak cukup, menggunakan pendanaan eksternal :
1. Hutang  perusahaan di masa yang akan dating pada kondisi yang baik.
2. Saham preferen.
3. saham biasa  tidak ada implikasi kewajiban.

Kebijakan Deviden

Kebijakan deviden adalah kebijakan yang berkaitan dengan distribusi laba kepada pemegang saham.
Dikelompokkan menjadi 2 :
1. Cash deviden
2. Non cash deviden :
o Stock deviden
o Stock split
o Stock repurchase
Hal yang berkaitan dengan kebijakan deviden :
1. Tinggi / rendah pembayaran deviden.
2. Stabil / tidak stabil.
3. Berapa kali dalam 1 tahun perusahaan akan membagi deviden?
4. Bagaimana cara perusahaan mengumumkan akan membagi deviden?
3 Teori :
1. Dividend irrelevance  investor tidak peduli dengan pembagian deviden baik tinggi / rendah.
2. Bird – in – the – hard  investor lebih menyukai pembayaran deviden yang tinggi.
3. Tax preference  investor menghendaki pembayaran deviden yang rendah.

DIVIDEND IRRELEVANCE

Investor tidak peduli antara dividen dan keuntungan modal yang dihasilkan.
Investor dapat menciptakan kebijakan deviden mereka sendiri :
- Jika ingin cash, dapat menjual saham.
- Jika tidak ingin cash, dapat memakai deviden untuk membeli saham.
Dikemukakan oleh MM, asumsi yang tidak realistis.
Implikasi : berapapun pembayaran deviden tidak masalah bagi investor.

BIRD – IN – THE – HARD

Investor menghendaki pembayaran deviden yang tinggi, karena menurut invetor deviden lebih rendah resikonya dari pada kemungkinan capital gains yang akan datang.
Pembayaran deviden tinggi, harga saham naik.
Keuntungan : saat ini dapat deviden, yang akan datang dapat capital gains.
Implikasi : deviden tinggi.

TAX PREFERENCE

Pajak lebih tinggi dari capital gains.
Pembayaran deviden tinggi, harga saham naik.
Implikasi : bayar deviden yang rendah.

Clientele Effect

Melihat bahwa investor bisa dikelompokkan sesuai clienteles terhadap kebijakan deviden.
Bisa mengubah kebijakan deviden yang dibuat perusahaan, karena adanya pajak dan biaya transaksi membuat investor tidak pindah perusahaan.

Friday, July 16, 2010

Capital Budgetting (02/07/2010)

Definisi :
- Investasi jangka panjang di aktiva tetap berwujud.
- Proses untuk memilih investasi yang paling menguntungkan bagi perusahaan.

Berkaitan dengan keputusan investasi.

Informasi / data yang dibutuhkan :
1. Biaya investasi ( initial outlays )  biaya untuk supaya investasi itu bisa terjadi.
2. Umur ekonomis dari investasi.
3. Aliran kas masuk dari investasi.
NI = laba bersih
Dep. AT
CIF = NI ( EAT ) + Dep
4. Biaya modal  biaya untuk mendapatkan sumber dana.
5. Resiko dari proyek / investasi.

Kriteria yang dipakai dalam capital budgeting :
1. Tidak mempertimbangkan TVM.
2. Mempertimbangkan TVM.


1. - Accounting Rate of Return ( ARR ) / Average Accounting Return ( AAR )
Semakin besar semakin baik ( % ).
- Payback Period
Semakin panjang semakin buruk ( Periode / Tahun )
2. - Discounted Payback Ratio  satuan periode / tahun
Semakin panjang semakin buruk.
- Net Present Value  nominal mata uang
Semakin besar semakin baik.
- Profitability Indeks ( PI )  dinyatakan dalam ratio
Membandingkan antara benefit dengan biaya dari investasi.
- Internal Rate of Return ( IRR )  ( % )
Dibandingkan dengan biaya modal ( WACC ).
- Modified IRR ( MIRR )  ( % )
MIRR > WACC

Arus Kas dan Beberapa Topik Lain dalam Penganggaran Modal (28/06/2010)

Capital budgeting adalah sebuah proses perencanaan untuk pembelian aktiva tetap berwujud.

Langkah dalam capital budgeting :

1. Mengevaluasi aliran kas dari proyek

Dilihat dari aliran kas yang berkaitan dengan proyek tersebut

- Initial outlay

Terjadi pada tahun ke 0.

Bagi perusahaan cash outflow.

- Differential cash flow

Terjadi selama umur proyek, diperoleh setiap periode.

Bagi perusahaan cash inflow.

- Terminal cash flow

Aliran kas pada saat berakhir.

Bagi perusahaan cash inflow.

2. Mengevaluasi tingkat resiko dari proyek

Diasumsikan resiko dari semua proyek sama.

Jika kita mengasumsikan resiko dari semua proyek sama, kita dapat memakai biaya modal sebagai discount rate.

3. Menerima / menolak proyek

Minimal harus sama dengan biaya modal.

Wednesday, July 14, 2010

Biaya Modal (28/06/2010)

Biaya modal adalah biaya yang dibutuhkan perusahaan untuk mendapatkan sumber dana.
Berkaitan dengan keputusan pendanaan pada saat perusahaan membutuhkan tambahan modal.
Biaya modal bagi perusahaan dianggap sebagai biaya, bagi investor dianggap sebagai pendapatan ( uang ) dan keuntungan ( YTM ).
Macam modal yang digunakan oleh perusahaan :
Sumber informasi : neraca
Hutang
Modal sendiri : saham biasa, saham preferen, LYD
Biaya modal :
Jika perusahaan hutang di bank biaya hutang bagi perusahaan dalam bentuk bunga hutang.
Kalau tidak hutang bank, perusahaan menerbitkan obligasi.
Dari sisi saham preferen , Sp = D
Kps
Dari sisi saham biasa
- Jika asumsi dividen tetap, biaya sebesar Kcs
- Jika asumsi pertumbuhan dividen tetap
Po = D / Kcs – g à Kcs = D1/Po = g
Saham biasa, pendekatan dengan menggunakan CAPM
CAPM à Kcs = rf + B ( rm – rf )
Biaya saham biasa diperoleh dari Bond Yield + Risk Premium
Konsep perhitungan biaya modal adalah WACC.
WACC adalah rata – rata tertimbang dari seluruh biaya yang dibutuhkan ketika perusahaan memutuskan sumber pendanaan.
WACC = [ Wd x Kd x ( 1-taxes) ] + [ Wps x Kps ] + [ Wcs x Kcs ]

Ringkasan PT Timah (Persero), Tbk.


Saat ini, PT Timah Tbk dikenal sebagai perusahaan penghasil logam timah terbesar di dunia dan sedang dalam proses mengembangkan usahanya di luar penambangan timah dengan tetap berpijak pada kompetensi yang dimiliki dan dikembangkan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika PT Timah Tbk selalu berkembang.

Perusahaan ini memiliki visi : memaksimalkan nilai perusahaan melaui usaha pertambangan dan pengerukan berkualitas. Selain visi tersebut, ada pula beberapa misi yang dimiliki oleh PT Timah Tbk., yaitu :
1. Memberikan kepuasan bagi pengguna produk timah dan turunannya.
2. Memberikan pelayanan optimal bagi pengguna jasa pengerukan dan reklamasi.
3. Memberikan kontribusi optimal bagi pemegang saham dan pihak- pihak berkepentingan.
4. Menciptakan ruang usaha baru dalam bidang pertambangan secara berkelanjutan.

Kinerja keuangan PT Timah (Persero), Tbk. Secara keseluruhan cukup stabil. Hal ini terlihat dari kinerja perusahaan secara keseluruhan dalam memanfaatkan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan dan memperoleh laba. Meski laba yang dihasilkan cenderung menurun karena penjualan yang juga mengalami penurunan, namun hal ini bukan dipengaruhi kinerja perusahaan yang buruk tetapi lebih diakibatkan oleh perekonomian nasional dan global serta permintaan akan logam timah di pasar internasional.

Pergerakan harga saham perusahaan dari tahun 2005 hingga pertengahan 2008 mengalami peningkatan dan meski pada pertengahan tahun 2008 mengalami kemerosotan harga saham yang sangat tajam, namun hal ini dikarenakan adanya stock split yang dilakukan perusahaan dengan harapan pergerakan saham pada periode berikutnya menjadi lebih likuid.
Dalam hal analisis struktur modal, perusahaan ini lebih banyak dibiayai oleh equitas. Sehingga resiko perusahaan menjadi kecil dan meningkatkan harga saham yang dapat menjadi daya tarik bagi investor untuk membeli saham PT Timah ( Persero ), Tbk.

Sunday, June 27, 2010

Memastikan bahwa Manajer Perusahaan Memaksimalkan Kemakmuran Pemegang Saham (25/06/2010)

Agency problem adalah permasalahan antara pemilik perusahaan dengan manajemen perusahaan.
Terjadi karena masing masing punya kepentingan.
Harusnya manajemen memenuhi kepentingan pemilik perusahaan.

Yang dilihat dengan membandingkan :
1. Proses investasi modal kondisi kekayaan perusahaan ( investasi jangka panjang)
2. Pembuatan keputusan & informasi
Assymetric information : kondisi dimana informasi yang dimiliki oleh pemilik / pemegang saham tidak selengkapnya / tidak sebaik informasi yang dimiliki oleh manajemen / pengelola perusahaan.
Informasinya tentang kondisi perusahaan.
3. Insentif
Pemilik memberi penghargaan terhadap manajer yang telah melakukan kewajiban dengan baik.
4. Residual income dan EVA
5. Ukuran kinerja berdasarkan akun ( rasio keuangan )
6. Ekonomi profit.

Pemilik = principal, Manajer = agen
Principal mengontrak agen dengan menggaji demi kepentingan principal .


Siapa yang punya power lebih besar ?
Manajer, karena yang tahu persis kondisi perusahaan adalah manajer .

INVESTASI MODAL

Yang sering tidak masuk dalam budget dalam investasi :
- Investasi di bidang TI
Teknologi berkembang sangat cepat.
- Research dan development
Biaya besar , hasil tidak langsung dinikmati .
- Marketing
Promosi, dampaknya tidak jangka pendek
- Training dan Development
Tidak mudah diukur keberhasilannya walaupun sudah di training.

MASALAH INFORMASI

1. Konsisten tidak membuat perkiraan (forecasts)
2. Mengurangi bias dalam membuat perkiraan (mencari yang menghasilkan eror pls kecil.
3. Mencoba mendapatkan informasi dari senior manajer,
4. Mengurangi konflik kepentingan



INSENTIF

Agency problems in capital budgeting.
- Mengurangi agency problem ( reduced effort )
- Mengurangi resiko ( avoiding risk )
Issue :
1. Monitorins : bisa melakukan monitoring dengan baik .
2. Free rider
3. Compensation : bagaimana menggaji manajer untuk mengurangi biaya dan memaksimalkan pemegang saham
Model yang dikembangkan :
- Teknik yang dikembangkan untuk meminimalkan error dalam akun
- Memakai konsep NPV
- Lebih melihat aspek jangka panjang disbanding jangka pendek
- Lebih mudah dipakai untuk melihat hubungan antar kinerja perusahaan dan upaya perusahaan untuk memaksimalkan kemakmuran pemegang saham.

RESIDUAL INCOME & EVA

EVA adalah nilai bersih dari investasi yang dinyatakan dalam satuan mata uang setelah dikurangi biaya modal.
EVA = Residual Income
= Pendapatan yang diperoleh – Biaya untuk mendapatkan income
= Pendapatan yang diperoleh – ( Cost of Capital x Investasi )